Sepenggal Kisah Cinta Pertama. First Love, Unforgettable?

First love..
Ciiaaaaaaaaaa...malem-malem gini post tentang cinta-cintaan nih. Cinta pertama lagi. Iseng banget deh yaa..ganggu orang yang lagi galauin cinta pertamanya. Yang mungkin cinta pertamanya sudah dengan yg lain. Dan walaupun mungkin sekarang sudah menikah dengan cinta yang ke-sekian, tapi kenapa cinta pertama tetap sering terbayang. Ehh, udah deh ga akan sok tau, abis ga ngalamin juga..hhihihi

Ada seorang bijak (sang penandai) bercerita tentang masa lalu, tentang cinta pertama ini. Maukah kau mendengarkan? Ehh, lebih tepatnya membacanya bagi yang kebetulan tidak sengaja "nyasar" ke post ini. Ke blog antah barantah ini. :D

Ini pesan dan kalimat buat seorang pemuda (Jim) yang sedang ga-lau dengan cinta pertamanya. Sakit sekali di setiap mengingat masa lalunya. Dia tidak pernah bisa melupakannya. Semakin dia berusaha melupakan, maka ingatan-ingatan tentang masa lalunya itu malah lebih buas lagi menerkam hatinya. Memilukan sekali :(
"Tahukah kau, Anakku, ada miliaran orang di dunia ini yang setiap hari mengalami kejadian sepertimu. Menemukan cinta pertama yang menggelora, menemukan cinta sejati mereka. Sayangnya, hanya satu dari seribu yang benar-benar bisa mewujudkan mimpi cinta pertama yang hebat itu. Sisanya? Ada yang bisa keluar dari jebakan perasaan itu secara baik-baik karena pemilik semesta alam sedang berbaik hati, ada yang berpura-pura bisa mengikhlaskannya pergi."
"Mereka berpura-pura bilang kepada semua orang kalau ia telah berhasil melupakannya. Pura-pura berlapang dada melepaskannya, tapi apa yang terjadi saat ia tahu sang kekasih pujaan telah bertunangan atau menikah dengan orang lain. Sakit Jim, hati mereka berdengking sakit. Saat mereka tak sengaja dipertemukan lagi, hati mereka juga sakit. Karena mereka berpura-pura."
Sang Penandai menghela nafas.
Jim mendengarkan dengan dada semakin sesak. Ia tahu persis maksud sang Penandai, berpura-pura.
"Kau memang ada di satu titik kisah yang berlebihan, Jim. Nayla-mu memutuskan bunuh diri. Bagi orang lain, kekasih sejatinya pergi hanya karena pertengkaran, cinta pertamanya pergi karena masalah sepele, atau mungkin juga ia tak pernah berani mengungkapkannya, pengecut, terhadang oleh tembok pernghalang apa pun itu bentuknya."
"Diungkapkan atau tidak mereka sudah memiliki perasaan tersebut. Mereka sudah terjebak dengan masa lalunya sama seperti kau, perbedaannya kau ditakdirkan menjalani dongeng ini, menunjukan kalau kita selalu bisa berdamai dengan masa lalu. Berdamai dengan perasaan itu. Apakah kau tetap tidak bisa berdamai dengan masa lalu itu, anakku?"
Cerita ini diambil dari novel Bang Tere, yang berjudul "Kisah Sang Penandai" hal.275-276.

let it go..ikhlaskan :)
Berdamailah dengan masa lalumu, bukan dengan melupakannya. Karena dengan berdamai, mengingat masa lalu tidak lagi terasa menyakitkan. Saat kau sudah bisa mengingat masa lalu dengan tersenyum, saat itulah kau sudah bisa berdamai dengan masa lalumu :)


Comments