Memories

"Sering kali kita keliru mengartikan 'Keberuntungan' sebagai sebuah 'Kesialan'" - Pak Guru Inyong eps. 32 Sehabis baca episode yang berjudul Sepatu ini, rasanya mendapat sebuah cara pandang dengan perspektif yang berbeda *ciyeeeh 😅 Di cerita ini, pak Inyong berencana untuk membeli sepatu baru, karena sepatu lamanya (yang merupakan pemberian dari sang wanita misterius 🤔) sudah rusak banget . Nah di perjalanan, ternyata Pak Inyong kena razia polisi. Untuk surat2 kendaraan lengkap, tetapi malang tak bisa ditolak (maklumi kalimatnya yang rancu ini XD), ternyata Pak Inyong tetap kena tilang karena helm dia ga SNI!! Seratus ribu yang mau buat beli sepatu melayang deeeh buat bayar tilang.. 😓. Akhirnya dengan berat hati, Pak Inyong balik pulang lagi ke rumah dan menunda untuk beli sepatu.. *sabaaaar yaa Pak Inyong *puk puk Pak Inyong. Tapi ternyata author masih sayang sama Pak Inyong. Karena tepat di saat itu, di toko sepatu yang akan dituju, terjadi kec

"Manusia bisa berubah, entah menjadi lebih baik atau malah sebaliknya, karena mudah bagi Tuhan untuk membolak-balikan hati manusia." Demikian kalimat penutup dari episode 31 webtoon Pak Guru Inyong . Kesan? Bagus. Suka. Setuju. 🙌 Bercerita tentang temennya pak guru Inyong (pas di SMP dulu) yang dateng ke sekolah. Dia udah jadi direktur di sebuah perusahaan di ibukota. Dateng ke kantin dan memberi sejumlah uang kepada ibu kantin. Katanya, dulu sering ngebohong, makan mie dobel telor, bilangnya tanpa telor, hahahaa Sekarang si bocah nakal nan badung itu menyadari kesalahannya. Dan berusaha menebus kesalahannya. Dan itulah kalimat penutup komiknya. Yaah.. manusia memang bisa berubah. Ada yang menjadi lebih baik ataupun sebaliknya. Apapun itu, memanglah mudah untuk membolak-balikan hati manusia. Manusia bisa berubah. Sekarang suka, nanti tidak lagi suka. Sekarang benci, esok lusa malah cinta mati. Di dunia ini, siapa yang tau bagaimana akhirnya. Siapa yang tau bagaiman

Salah satu webtoon favorit Ngopi, Yuk! kemarin update episode terbaru. Judul yang kemarin yaitu Patah Hati . Bagusnya webtoon ini selalu menghibur, kocak, kadang pantun2 di akhir post ataupun kamut2 yang yaaaaah kadang sebenernya buat lucu-lucu-an aja.. hahaha.. Dan kali ini, pak gundul kasih kamut (kata mutiara) cinta nih.. Khusus buat para lelaki katanya, hahaha. " Bagi lelaki, cinta bukan sekedar untuk dipendam dalam hati... Tapi untuk dinyatakan dengan berani, lalu halalkan dan nafkahi... " Nah, buat cewe2 yang baperin jodoh, kamut2 kaya gini rasanya bikin keingetan, " dimanaaa jodoh sayaaa? ".. hahahaa.. Btw, kalau itu buat lelaki, buat perempuan gimana nih, Pak Gundul?hahaha.. Mungkin Pak Gundul bakal jawab, " Buat perempuan, bantuin Lona aja sana bikin kopi. Sekalian belajar cara bikin kopi yang enak. Nanti jadi kalau udah nikah, suaminya ga harus jajan ke warung kopi 😏 " #loh #duniaimajinasi #biaringeje #emanggejesih #efekudahtengahmal

Sebuah pertemuan. Di luar lagi gelap, mendung nih.. Kaya mau hujan, walaupun kata pepatah mendung tidak selalu bearti hujan juga sih.. hahaha.. Aku lagi dengerin instrumental piano karyanya pianis Korea Yiruma nih yang judulnya Kiss The Rain . Ini instrumental beneran galau bangeeeeetttt.. tapi enak didengerin XD. Kiss The Rain ini bercerita tentang seseorang yang mencintai seseorang, tetapi seseorang itu tidak mencintainya (hayooo.. sapa yang bingung dengan banyaknya kata "seseorang" di kalimat ini?hahahaha...). Pertama denger ini dulu kayanya di drama deh, tapi aku lupa tepatnya di drama apaaa.. hahhaa. Terus denger lagi jadi backsound-nya soundcloud suara cerita yang judulnya Mencari Sahabat . Track ini di soundclaud Suara Cerita udah ga ada :(. Paling bisa liat di youtube di bawah ini :D Ada banyak instrumental karya Yiruma ini. Dan bagus semua. Galau semua juga. Enak didengerin di berbagai moment . Kaya misalnya di moment pas malem2.. di kereta.. sendiria

Sabar. Kita sedang menjalani proses. Sesuatu yang seringkali ingin kita hilangkan, sebab tak sabar ingin segera melihat hasil. Padahal melalui proses itulah kita dibentuk, melalui ujian, masalah, kekhawatiran, keputus asaan. Bukankah selama ini, melalui hal seperti itulah kita belajar dan menjadikan kita seperti hari ini? © Tumblr    Kurniawan Gunadi