Memories

Haii, udah lama nih ga nulis di blog (wasntme). Btw, aku baru dapet buku baru nih tanggal 13 Januari kemaren. Emm, kalau aku dulu pernah bilang aku suka bukunya Bang Tere duang, sepertinya sekarang aku harus meralat kata-kata itu :D, buktinya ini aku beli buku yang bukan Bang Tere pengarangnya XD. Ya, ini dia Jiwo J#ncuk. Karangan Sujiwo Tejo. Sebenernya kalau dilihat dari judulnya, emm..rada gimanaaaa gituu yaaaaa..tapi karena aku penasaran, yauda aku beli aja deh..haha Awalnya aku cuma penasaran, soalnya sering banget nama Sujiwo Tejo itu disebut-sebut dalam tulisan. Salah satu kutipannya yang sering bangeeeettt aku baca dimana2 tuh yang ini : Jangan sengaja pergi agar dicari .  Jangan sengaja  lari biar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu”  -  Sudjiwo Tedjo Nah, tu quote udah berapa kali ya aku baca :D. Trus di suatu hari, lagi-lagi aku menemukan kalimat itu, aku jadi penasaran, sebenernya siapa Sujiwo Tejo itu?? Ternyata beliau adalah seniman. Penulis juga. Aku cari

Flying Without Wings Album  [1999]Westlife [Shane:] Everybody's looking for a something One thing that makes it all complete You'll find it in the strangest places Places you never knew it could be

Pada suatu pagi beberapa hari yang lalu, terdengar rumah tetangga kosan memutar lagunya Armada yang judulnya lumayan..emm manis..judulnya, Apa Kabar Sayang. Karena memang jarak rumah yang begitu dekat, maka tidak perlu usaha pendengaran yang ekstra, itu lagu terdengar sama aku. Tapi entah karena apa, lirik yang seharusnya manis itu, menjadi horor :|. Kenapa? Karena kata yang seharusnya sayang itu, malah berubah menjadi skripsi ketika sampai di telingaku :| Memang si, semenjak aku mengambil keputusan untuk menyayangi diriku sendiri, aku sedikit tenang dengan skripsi. Emm, atau dalam bahasa kasarnya 'lupa' sama skirpsi. Walaupun tetep, lupa bukan bearti tidak tinggal dalam ingatan XD. Tapi setidaknya aku tidak terlalu bermata-mata panda lagi. Ya, memang ada banyak cara Tuhan mengingatkan makhlukNya, mungkin skripsi pun seperti itu. Tiba-tiba mengalun di suatu pagi yang cerah dengan cara yang tak disangka-sangka :| Ya, memang tidak enak menjadi sesuatu yang dilupakan. Mu

Karena diam adalah bahasa yang hanya bisa dipahami dengan hati. Hanya hati yang jernih, yang bisa melihat diam sebagai sebuah puisi indah, sebagai sajak panjang dalam malam-malam sunyi.  Karena diam adalah bahasa yang hanya dipahami oleh diri sendiri dan Tuhan. Memilih diam, adalah memilih bercakap dengan diri sendiri. Dan hanya Tuhan yang tahu. Sebab itu aku memilih diam. Sebab aku tahu, Tuhan tidak akan pernah diam saja. Dia berbuat sesuatu dan aku tidak tahu. Tapi aku selalu tahu, bahwa Dia tidak sekalipun berniat buruk padaku.  Karena diam adalah bahasa yang selama ini disampaikan bumi kepada langit. Hujan kepada tanah. Angin kepada pucuk-pucuk bunga. Tanah kepada akar pohon. Malam kepada pagi. Dan kini diam adalah bahasa yang aku sampaikan kepadamu.  Sebab alam mengajarkan cinta dalam diamnya. Memelihara cinta dalam diamnya. Memanjatkan cinta dalam bahasanya. Sebab semesta mengajarkan kasih sayang dalam diamnya. Mengajarkan keindahan dalam heningya. Dan ketenangan selalu b