Menjalani Impian Orang Lain

Kita dan segala hal yang kita miliki saat ini ternyata adalah sebuah impian bagi orang lain. Orang lain berjuang keras untuk memiliki apa yang sedang kita miliki, berjuang tak terkira untuk berada dalam posisi kita saat ini. Bahkan, mungkin mereka merasa bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah sebuah ketidakmungkinan. Sementara kita sendiri sering mengeluhkan kekurangan setiap hari.

Orang lain melihat kita begitu tinggi, ada semacam rasa iri. Ingin berada dalam posisi kita, tapi mereka tidak memiliki kesempatan itu. Sementara disaat yang sama kita menjalani hidup ini setengah hati, menjalani studi tidak dengan hati, mengeluhkan pekerjaan kita yang menumpuk (sementara orang lain bingung mencari pekerjaan). Kita adalah segelintir manusia yang beruntung, tapi kita jarang bersyukur. Kita sudah sedemikian tinggi, tapi kita selalu melihat yang jauh lebih tinggi.

Dalam langkah yang kita buat, kita hampir melewatkan banyak hal dalam perjalanan. Sesekalilah berhenti, duduk, berdiam diri dan mengamati sekitar kita. Betapa apa yang kita miliki saat ini, pekerjaan, keluarga, materi, rumah, bahkan gadget yang kita gunakan saat membaca tulisan ini. Semuanya hanyalah sebuah impian bagi orang lain sementara kita tidak perlu kerepotan mendapatkannya. Kita tidak perlu bersusah payah mendapatkan apa yang sekarang kita miliki, karena orang tua kita mengusahakannya untuk kita.

Langkah kita, sesekalilah dihentikan. Untuk menyadari betapa kita berjalan tanpa melihat keadaan. Disekitar kita banyak yang ingin menjadi kita, tapi kita selalu sibuk ingin menjadi seperti orang lain. Melelahkan sekali kan? 

Diambil dari buku : Lautan Langit (hal. 110-111, klik untuk lihat tulisan Lautan Langit lainnya)
Karya : Kurniawan Gunadi

Comments