Menjadi Lelaki yang Baik

Laki-laki hari ini berbeda dengan laki-laki pada masa-masa sebelumnya. Laki-laki yang kita temui hari ini tidak sama dengan laki-laki yang pernah hidup dan mengisi cerita-cerita mengagumkan dalam buku-buku yang menggetarkan, nama para lelaki yang menjadi abadi.

Laki-laki yang kita temui di luar rumah berbeda dengan yang ada di dalam rumah. Tidak seperti ayah, ayah adalah laki-laki yang berbeda. Meski bagaimanapun susahnya mengungkapkan cinta, ayah masih menjadi cinta pertama.

Bila ada laki-laki di luar sana yang mengajakmu pergi berdua, maka tanyakan padanya bagaimana bila kelak anak perempuannya diajak pergi oleh laki-laki sepertinya? Bila ada laki-laki di luar sana yang mencintaimu sedemikian rupa, tanyakan padanya apakah dia rela anak perempuannya nanti dicintai laki-laki yang memiliki sifat dan sikap sepertinya?

Untuk menjadi laki-laki yang baik, tanyakanlah pada para orang tua yang telah melalui bagaimana rasanya menjadi muda. Untuk menjadi laki-laki yang baik, tanyakanlah pada perempuan terdekat dalam hidupnya, bagaimana caranya menghormati perempuan. Suruh ua bertanya pada ibu dan saudara perempuannya tentang bagaimana mereka ingin diperlakukan.

Hari ini menjadi laki-laki baik itu bisa menjadi ujian paling menyebalkan karena mungkin saja kebaikannya akan disalahartikan. Hari ini menjadi baik itu seperti menjadi sesuatu yang tidak umm, tidak biasa. Hari ini ketika kamu berjalan di tengah keramaian, kamu memandang heran bahwa masih ada laki-laki baik.

Tidak ada laki-laki yang belajar menjadi baik dengan cara seenaknya mengikat perasaan perempuan, menggenggam tangannya ke mana-mana, dan memujinya sedemikian rupa. Tidak ada laki-laki yang belajar menjadi baik dengan cara-cara yang tidak kamu sukai dan merendahkanmu karena ketika ia belajar menjadi baik, laki-laki itu akan tahu dan mungkin bertanya yang demikian, bantulah ia menjadi baik. Bantulan ia dengan pengetahuan tentang perempua yang seringkali malu untuk ia tanyakan. Katakan padanya dengan lantang, "Selamat menjadi laki-laki, tugasmu adalah memberi bukti bukan janji."

Diambil dari buku : Lautan Langit (hal. 146-147, klik untuk lihat tulisan Lautan Langit lainnya)
Karya : Kurniawan Gunadi

Comments