Melepaskan Beban Di Perjalanan

Aku merasa kita bergerak untuk satu tujuan yang sama. Meski langkah kita berawal dari titik yang berbeda, bahkan berseberangan. Aku melihatmu dari kejauhan. Berjalan seorang diri dan aku rasa kita akan bertemu di tempat yang sepertinya juga aku tuju. Dan semakin percaya ketika jarak kita telihat semakin dekat bahwa ternyata tujuan kita satu. Di titik pertemuan itu, kita memutuskan untuk berjalan bersama.

Kita berjalan membawa beban-beban yang berat. Segala hal kita bawa dalam ransel dipunggung kita. Beban kita terasa semakin berat seiring semakin jauhnya jalan yang kita lalui. Padahal tidak ada yang berubah isi ransel kita.

Hingga di bawah teduhnya pohon yang menaungi kita. Kita memutuskan untuk mengurangi beban kita. Diperjalanan kita memberikan sebagian isi ransel kita kepada orang lain. Memilah mana yang layak dibawa mana yang tidak. Memilih mana yang akan diberikan dan mana yang akan tetap dibawa. Kita melakukannya sepanjang perjalanan hingga terasa beban kita semakin ringan dan langkah kita terasa semakin cepat.

Kita bisa sedikit berlari-lari, kita semakin sedikit istirahat. Kita bebas menggerakkan badan kita. Kini kita hanya membawa apa yang benar-benar kita perlukan. Beban kita semakin ringan. Dan kita menemui banyak hal yang kita butuhkan diperjalanan tanpa harus membawanya dari awal. Di perjalanan kita pun bertemu dengan orang-orang yang berbagi bekal.

Kini kita berjalan. Melihatkan jalan yang lurus membentang. Kita tersenyum. Karena kita percaya bahwa perjalanan ini akan selesai di surga.

(c) SuaraCerita
(c) HujanMatahari

Comments