Janji hidup (setianya) sepasang penyu

Sepasang penyu
Kalian tahu, penyu adalah binatang paling setia di dunia. Kalian bayangkan, di suatu malam yang lengang dan spesial, malam yang gelap gulita, seekor induk betina penyu datang bertelur di pantai ini, menimbun telurnya dengan pasir, lantas setelah semua selesai, induk penyu itu pergi.
Telur-telur ditinggalkan begitu saja, dibiarkan berjuang sendirian. Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu terlampaui, hingga di suatu pagi yang juga lengang dan spesial, telur-telur itu akhirnya menetas. 
Kalian mau tahu apa yang terjadi berikutnya?
Nah, tukik atau anak penyu yang baru saja menatap dunia itu kemudian merangkak pelan di atas hamparan pasir. Tahukah kalian, mereka sejak kecil sudah ditanamkan perasaan setia itu. Mengenali aroma lingkungan tempatnya dilahirkan. Mengenali udara, suhu, matahari, angin yang berhembus, setiap jengkal muasal mereka.
 Dengan kaki yang masih lemah, anak-anak penyu itu merangkak perlahan ke tepi pantai. Menjemput janji kehidupan seiring cahaya matahari pagi terbit. Bagai barisan pesawat mereka bergerak menjamah debur ombak pertama. Saat itulah mereka mengikrarkan janji setia.
Mereka akan pergi berpetualang menjelajahi samudera luas. Beranjak besar. Menjadi penyu remaja. Mengenal setiap sudut kehidupan lautan. Tapi mereka akan pulang suatu saat nanti. Kalian tahu, penyu bisa mengarungi beribu-ribu mil sepanjang tahun. Hingga menjejak belahan benua lainnya. Dan ketika mereka siap mencari pasangan, penyu-penyu itu akan kembali ke sini. Menunaikan janji setia yang pernah mereka ikrarkan
 Dan ajaib, inilah yang jarang diketahui banyak orang, penyu hanya memiliki pasangan selama hidupnya. Saat mereka kembali untuk pertama kalinya, mereka secara naluriah, akan jatuh cinta dengan penyu betina yang dulu pertama kali ditemuinya. Saat membentuk barisan di pantai dulu, saat kanak-kanak. Itulah yang akan menjadi pasangan sehidup-semati.
Saat mereka bertemu kembali, mereka akan melakukan tarian penyu. Setelah induk betina bertelur, pasangan itu berpisah lagi. Menjelajahi samudera luas.
Musim berlalu, ketika musim kawin tiba, mereka akan kembali. Kembali meski terluka, tidak peduli batok keras mereka retak, tangan-tangan lumpuh. Kembali menemukan pasangannya dulu. Tidak tertukar. Tidak berganti. Sejauh apapun mereka menjelajahi lautan. Sejauh apapun mereka melihat sudut dunia. Secantik apapun penyu betina yang lain yang ditemukannya.
Mereka akan kembali. Kembali ke takdir pasangannya. Karena itulah janji setia penyu, Terucapkan saat kaki-kaki kanak-kanak mereka menuju lautan luas. Janji setia pada takdir pasangannya. 
Cerita yang sangat menarik sekali, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Membuatku tersenyum di akhir cerita :)

Diambil dari novel Tere Liye, "Sunset Bersama Rosie" hal. 275-276. 

Comments