Filosofi Warna

Warna memiliki filosofi, seseorang tidak dapat mendengar dan merasakan warna, satu-satunya cara untuk mengenalinya adakah dengan melihat. 

Warna adalah sarana komunikasi nonverbal yang mengatakan lebih banyak dari apa yang Anda bayangkan. 

Warna merupakan pertimbangan mendasar dalam proses desain. Warna juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi atau fokus dengan baik. Warna juga dapat memiliki efek pada penampilan seseorang dengan pakaian yang mereka kenakan.

Hal ini sering dijadikan elemen utama yang diperhatikan tentang desain dan mempengaruhi bagaimana suatu garmen atau koleksi dirasakan oleh konsumennya. Oleh karena itu warna sering di jadikan titik awal dari proses desain. Gender dan kepribadian adalah faktor yang paling umum yang biasanya menentukan jenis warna yang akan dipakai oleh seseorang. 

Pria biasanya cenderung berpakaian dengan warna gelap seperti biru, hitam, hijau gelap, abu-abu, merah, dan coklat. Warna-warna ini biasanya dikombinasikan dengan warna lain namun tetap menggunakan warna primer. 

Wanita biasanya memakai warna-warna ringan seperti pink, kuning, cyan, lime green, oranye, dan peach. Perempuan secara umum juga memakai warna-warna gelap yang biasanya berhubungan dengan laki-laki tetapi laki-laki biasanya tidak memakai warna-warna ringan yang berhubungan dengan perempuan.

Selain itu warna juga berpengaruh pada bentuk, personality, dan emosi atau perasaan saat seseorang menggunakannya.

Warna berpengaruh secara psikologis

Warna memiliki sebelas warna dasar yang dihubungkan dengan aspek psikologis, terlepas dari warna atau corak yang digunakan. Masing-masing warna secara psikologis dapat berpengaruh pada seseorang baik itu negative maupun positive tergantung pada kombinasi warna yang digunakan. 

Warna dapat memberi kamuflase dan kesan menghangatkan, menenangkan, memberi kesan praktis, sederhana atau bahkan sebaliknya. Telah dilakukan penelitian secara ilmiah bahwa warna dapat mempengaruhi hormon, tekanan darah dan suhu tubuh pemakainya. Setiap warna memiliki efek positif maupun negatif; menunjukkan efek negatif bila dicampur dengan warna lebih terang atau lebih gelap). Warna dapat memiliki efek mendalam pada mood seseorang serta tingkat energi.

Sifat-sifat psikologis dari sebelas warna dasar adalah sebagai berikut:

MERAH
Positif: Bersemangat, Kegembiraan, Kuat, Hangat, basic survival, masculinity.
Negatif: Menuntut, Agresif, Tegang

BIRU
Positif: Kecerdasan, komunikatif, kepercayaan, efisiensi, modern, logika, kesejukan, refleksi, tenang.
Negatif: Dingin, kurangnya emosi, tidak ramah

KUNING
Positif: Optimisme, percaya diri, harga diri, kekuatan emosional, keramahan, kreativitas.
Negatif: Irasionalitas, ketakutan, depresi, Ketidakdewasaan, kecemasan

HIJAU
Positif: Harmoni, keseimbangan, penyegaran, cinta kasih, istirahat, pembaharuan, jaminan, kesadaran lingkungan, kedamaian, lemah lembut.
Negatif: Kebosanan, stagnan.

UNGU
Positif: Kesadaran spiritual, penahanan, memiliki visi, kemewahan, keaslian, kebenaran, kualitas.
Negatif: introvert, penindasan.

PINK
Positif: ketenangan fisik, pengasuhan, kehangatan, kewanitaan, cinta, seksualitas, kelangsungan hidup.
Negatif: rintangan, kelemahan fisik.

ABU-ABU
Positive: Netral
Negative: Kurangnya kepercayaan diri, depresi, kurang berenergi.

HITAM
Positif: canggih, glamour, keamanan, efisiensi, emosional.
Negatif: Dominasi, dingin, mengancam, kekejaman

PUTIH
Positif: Kebersihan, sterilitas, kejelasan, kemurnian, kesederhanaan, kecanggihan, efisiensi.
Negatif: Steril, elitis, dingin, penghalang, tidak ramah

COKELAT
Positif: Serius, Hangat, Alami, Dapat diandalkan dan dipercaya.
Negatif: Tidak suka bercanda, Tidak terbuka.

Comments