Angin, Hujan, dan Sakit Hati
Kenapa ada angin?
Agar orang-orang tahu ada udara di sekitarnya.
Tiap detik kita menghirup udara, kadang lupa sedang bernapas.
Tiap detik kita berada dalam udara, lebih sering tidak menyadarinya.
Angin memberi kabar bagi para pemikir
Wahai, sungguh ada sesuatu di sekitar kita
Meski tidak terlihat, tidak bisa dipegang.
Kenapa ada hujan?
Agar orang-orang paham ada langit di atas sana.
Tiap detik kita melintas di bawahnya, lebih sering mengeluh.
Tiap detik kita bernaung di bawahnya, lebih sering mengabaikan.
Hujan memberi kabar bagi para pujangga.
Aduhai, sungguh ada yang menaungi di atas
Meski tidak tahu batasnya, tidak ada wujudnya.
Begitulah kehidupan.
Ada banyak pertanda bagi orang yang mau memikirkannya.
Kenapa kita sakit hati?
Agar orang-orang paham dia adalah manusia.
Tiap saat kita melalui hidup, lebih sering tidak peduli
Tiap saat kita menjalani hidup, mungkin tidak merasa sedang hidup
Sakit hati memberi kabar bagi manusia bahwa kita adalah manusia
Sungguh, tidak ada binatang yang bisa sakit hati
Apalagi batu, kayu, tanah
tiada pernah mereka sakit hati.
Maka berdirilah sejenak, rasakan angin menerpa wajah
Lantas tersenyum, ada udara di sekitar kita.
Maka mendongaklah menatap ke atas, tatap bulan gemintang atau langit biru tersaput awan
Lantas menangguk takzim, ada langit di atas sana.
Maka berhentilah sejenak saat sakit hati itu tiba, rasakan segenap sensasinya.
Lantas tertawa kecil atau terkekeh juga boleh, kita adalah manusia.
"Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta" || Tere Liye
Agar orang-orang tahu ada udara di sekitarnya.
Tiap detik kita menghirup udara, kadang lupa sedang bernapas.
Tiap detik kita berada dalam udara, lebih sering tidak menyadarinya.
Angin memberi kabar bagi para pemikir
Wahai, sungguh ada sesuatu di sekitar kita
Meski tidak terlihat, tidak bisa dipegang.
Kenapa ada hujan?
Agar orang-orang paham ada langit di atas sana.
Tiap detik kita melintas di bawahnya, lebih sering mengeluh.
Tiap detik kita bernaung di bawahnya, lebih sering mengabaikan.
Hujan memberi kabar bagi para pujangga.
Aduhai, sungguh ada yang menaungi di atas
Meski tidak tahu batasnya, tidak ada wujudnya.
Begitulah kehidupan.
Ada banyak pertanda bagi orang yang mau memikirkannya.
Kenapa kita sakit hati?
Agar orang-orang paham dia adalah manusia.
Tiap saat kita melalui hidup, lebih sering tidak peduli
Tiap saat kita menjalani hidup, mungkin tidak merasa sedang hidup
Sakit hati memberi kabar bagi manusia bahwa kita adalah manusia
Sungguh, tidak ada binatang yang bisa sakit hati
Apalagi batu, kayu, tanah
tiada pernah mereka sakit hati.
Maka berdirilah sejenak, rasakan angin menerpa wajah
Lantas tersenyum, ada udara di sekitar kita.
Maka mendongaklah menatap ke atas, tatap bulan gemintang atau langit biru tersaput awan
Lantas menangguk takzim, ada langit di atas sana.
Maka berhentilah sejenak saat sakit hati itu tiba, rasakan segenap sensasinya.
Lantas tertawa kecil atau terkekeh juga boleh, kita adalah manusia.
"Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta" || Tere Liye
Comments
Post a Comment