Yang Kumaksud Adalah Kamu
Aku tidak sedang membicarakan orang lain, aku membicarakan kita. "Jadi kapan nikah? Katanya kamu suka sama seseorang? Udah dilamar belum?" tanyamu. "Hahaha nikah, ya? Belum tahu, agak susah nih," ujarku. "Bagaimana susahnya? Perlu kubantu gak nih?" katamu. "Hmm, yakin mau bantu?" tanyaku ragu. "Ya, kalau mau dibantu, sih." Kamu menjawab sambil asik memainkan sepatumu. "Dia orangnya tomboy, macam kamu ini, sukanya naik gunung. Dia susah ditebak sekaligus sulit ditembus hatinya, tidak bisa dengan rayuan gombal apalagi dengan perhatian. Dia sangat mandiri. Aku sampai bingung membayangkan siapa laki-laki yang bisa meluluhkan hatinya. Dia juga sangat aktif di banyak organisasi, cerdas, sampai-sampai beberapa temanku takut untuk mendekatinya karena merasa inferior." "Haha kamu nyindir aku, ya?" candamu. "Haha kesindir, ya? Tapi memang begitu tipikalnya. Aku bingung bagaimana cara mendekati dengan ben...